Jumat, Juli 30, 2010

JURNAL (JOURNAL)

STANDAR KOMPETENSI:
5.Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.

KOMPETENSI DASAR :
5.4 Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum.

INDIKATOR :
Menjurnal transaksi keuangan.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
•Siswa dapat menjurnal transaksi keuangan.

A.PENGERTIAN
Jurnal merupakan catatan pertama yang dilakukan dalam proses akuntansi suatu perusahaan. Oleh karena itu, jurnal disebut : Book of Original Entry/

B.MEKANISME PENDEBITAN DAN PENGKREDITAN DALAM MEMBUAT JURNAL
Setiap transaksi keuangan yang terjadi akan selalu mempengaruhi jumlah uang yang tercantumpada sisi debit atau sisi kredit dari suatu perkiraan/akun. Transaksi keuangan dapat saja menambah atau mengurangi jumlah yang tercantum pada sisi debit atau kredit perkiraan/akun.

MEKANISME DEBIT/KREDIT JURNAL



C.Bentuk Jurnal
Bentuk jurnal yang sering digunakan dalam perusahaan adalah jurnal yang mempunyai dua kolom yaitu kolom debit dan kredit.



Contoh mencatat hasil analisa bukti pencatatan ke dalam jurnal

Berikut ini transaksi yang terjadi pada bengkel motor milik Tuan Roni selama bulan Juli 2009 :
• 1 Juli Tn. Roni menanamkan modal pada perusahaan bengkel motor “GOLDEN” dengan
   menyetor uang tunai Rp 30.000.000,00
• 5 Juli Membeli peralatan bengkel di toko “ARMADA” seharga Rp 1.500.000,00tunai
• 9 Juli Membeli peralatan bengkel Rp 1.000.000,00 dan perlengkapan motor Honda seharga Rp  
   1.300.000,00 pembayarannya dilakukan 1 bulan mendatang
• 16 Juli Diterima uang sejumlah Rp 750.000,00 dari service yang telah dilakukan
• 17 Juli Membayar sewa kios untuk bulan Agustus seharga Rp 300.000,00
• 23 Juli Dibayar rekening listrik dan telepon sebesar Rp 50.000,00
• 25 Juli Menyelesaikan pekerjaan service 3 buah sepeda motor dengan nilai faktur senilai Rp 600.000,00
• 29 Juli Tn Roni mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi dari kas perusahaan sejumlah                     
   Rp 1.000.000,00
• 30 Juli menerima uang pembayaran hasil pekerjaan service sejumlah Rp 800.000,00
• 30 Juli Membayar sewa renovasi bangunan bengkel motor kepada sebuah kontraktor sebesar                  
   Rp 3.000.000,00.

Buatlah jurnal untuk semua transaksi di atas.

                                                                  JURNAL UMUM

ANALISA DEBIT KREDIT

STANDAR KOMPETENSI:
5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.

KOMPETENSI DASAR :
5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit

INDIKATOR :
•Menafsirkan definisi perusahaan jasa.
•Menganalisis bukti transaksi keuangan/bukti pencatatan.

TUJUAN PEMBELAJARAN :

•Siswa dapat menafsirkan definisi perusahaan jasa.
•Siswa dapat menganalisis bukti transaksi keuangan/bukti pencatatan.


A.KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA

Salah satu jenis perusahaan berdasarkan usahanya adalah perusahaan jasa, yaitu perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memberikan pelayanan-pelayanan dan kemudahan-kemudahan serta memberi bantuan pada proses produksi maupun konsumsi. Namun perusahaan jasa tetap memerlukan barang berwujud fisik dalam proses kegiatannya, seperti perlengkapan kantor, gedung, kendaraan dan tanah. Sedangkan jenis perusahaan menurut badan hukumnya, terdiri dari : Perusahaan Perorangan (PP), Firma (Fa), Perseroan Komanditer (CV), Perseroan terbatas (PT), dan Koperasi.
Perusahaan Jasa (Services) memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
1.Berubah-ubah (Varriability)
2.Tidak berwujud (Tangible)
3.Tidak dapat disimpan (Perishability)
4.Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)

Perusahaan jasa bergerak dalam bidang antara lain :
1.Bidang hiburan
2.Bidang transportasi
3.Bidang profesi
4.Bidang reparasi
5.Dan lain-lain.

B.AZAS-AZAS DALAM AKUNTANSI

1.Azas Dasar Waktu (Accrual Basis)
Pendapatan dan beban dalam menentukan laba bersih ditentukan berdasarkan jangka waktu tertentu atau dalam satu periode tertentu.

2.Azas Dasar Tunai (Cash Basis)
Pendapatan diakui pada saat uang diterima (kas masuk) dan beban dianggap terjadi pada saat uang diserahkan (uang keluar).

3.Azas Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity)
Perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan unit usaha sendiri, sehingga semua transaksi perusahaan dipisahkan dengan transaksi yang dilakukan pemilik perusahaan.

4.Azas Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)
Perusahaan dianggap akan terus berlangsung dan dianggap tidak akan tutup atau dilikuidasi pada masa yang akan datang, sehinng cukup waktu untuk menyelesaikan kontrak-kontrak atau perjanjian-perjanjian. Oleh karena itu perlu adanya metode penilaian dan pengalokasian dalam akuntansi. Contohnya adalah prosedur amortisasi dan depresiasi (penyusutan).

5.Azas Mempertemukan (Matching Concept)
Azas ini mempertemukan beban dengan pendapatan yang timbul karena beban tersebut, yaitu perhitungan beban sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Jika pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka perhitungan terhadap bebannya juga akan ditunda sampai diakuinya pendapatan tersebut.

6.Azas Harga Perolehan (Historical Cost Principle).
Setiap pencatatan harta, utang dan modal harus menggunakan harga perolehan. Harga perolehan adalah harga yang disepakati oleh kedua belah pihak yang melakukan transaksi jual-beli. Dalam hal ini harga perolehan juga termasuk semua beban yang dikeluarkan perusahaan (pembeli) sampai barang tersebut siap untuk dioperasikan atau digunakan.

C.MACAM-MACAM PERKIRAAN/AKUN (ACCOUNT)
Dalam mencatat transaksi/kejadian pada perusahaan yang mengeluarkan bukti transaksi seperti : faktur, kuitansi, nota debit atau kredit, memo, bukti penerimaan atau pengeluaran kas, terlebih dahulu menganalisa masing-masing transaksi tersebut dan data keuangan yang mana yang dipengaruhi akibat dari transaksi tersebut. Namun sebelumnya, terlebih adahulu ditinjau jenis-jenis perkiraan yang ada dalam suatu perusahaan.
Jenis-jenis perkiraan terdiri atas :

1.Aktiva (Assets)

Kekayaan perusahaan yang dapat dinilai dengan uang.
a.Aktiva Lancar (Current Assets)
Kas dan Bank (Cash and Banks)
Surat Berharga (Marketable Securities)
Wesel Tagih (Notes Receivable)
Piutang Dagang (Accounts Receivable)
Perlengkapan/ bahan habis pakai (Supplies)
Biaya Dibayar Dimuka (Prepaid Expence).

b.Penanaman Modal Jangka Panjang (Long Term Investment)
Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi dan surat berharga lainnya.
Dana untuk melunasi utang jangka panjang, atu dan khusus lainnya.
Aktiva lain-lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan di masa yang akan datang.

c.Aktiva Tetap (Fixed Assets and Equipment)
Aktiva yang tidak bisa disusutkan (non-depreciation), seperti: hak atas tanah, tanah.
Aktiva yang dapat disusutkan (depreciable), yang mencakup : bangunan, mesin serta peralatan lainnya.

d.Aktiva yang tidak berwujud (Intangible Assets)
Aktiva yang tidak berwujud yang dibatasi dengan UU dan Peraturan/persetujuan, seperti : hak patent, hak cipta, franchise.
Aktiva yang tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas, seperti trademark, goodwill.

e.Beban yang ditangguhkan (Deferred Charges)

Biaya yang dilaporkan sebagai beban pada periode terjadinya karena dianggap memberikan manfaat bagi periode-periode selanjutnya, antara lain :
Biaya pra-operasi
Biaya emisi saham
Selisih utang pajak penghasilan.

2.Utang (Liabilities)

Kewajiban perusahaan yang harus diselesaikan sesuai dengan saat yang ditentukan dengan menggunakan kekayaan perusahaan berupa dana tunai atau kas atau bentuk pembayaran lainnya.
a.Utang Lancar (Current Liabilities)
Wesel Bayar (Notes Payable)
Utang Dagang (Account Payable)
Utang Bank (Bank Payable)
Utang Pajak (Tax Payable)
Utang Gaji (Salaries Payable)

b.Hasil yang diterima di muka (Deferred Income)
Penerimaan yang diperoleh perusahaan dengan diikutibadanya kewajiban untuk menyerahkan barang atau jasa pada periode mendatang.

c.Kewajiban jangka panjang (Long Term Liabilities)
Utang hipotik (Mortgage Payable)
Utang Obligasi (Bonds Payable)

d.Kewajiban lain-lain, seperti :kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan sebagainya.

3.Modal (Capital) dalam perusahaan,
yaitu : selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada. Dan modal ini merupakan investasi pemilik.

a.Modal yang disetor (Paid in capital)
b.Cadangan (Reverse)
c.Laba yang ditahan (Retained Earnings)

4.Pendapatan (Revenue/Income)
Terdiri dari :
a.Pendapatan Usaha (Revenue) : pendapatan jasa usaha, dan lain-lain.
b.Pendapatan di luar usaha

5.Beban (Expence)
Terdiri dari :
a.Beban Usaha : beban gaji, beban telepon, beban iklan dan beban umum dan administrasi.
b.Beban di luar usaha : beban bunga.

D.ANALISA DEBIT KREDIT

Seperti yang telah dijelaskan pada macam-macam perkiraan, setelah terjadi transaksi maka kira harus menganalisa terlebih dahulu transaksi yang terjadi. Apakah yang dimaksud transaksi tersebut dapat kita tentukan perkiraan-perkiraan apa saja yang harus digunakan untuk menjelaskan transaksi tersebut. Baiklah kita perhatikan contoh analisa transaksi di bawah ini :

ANALISA DEBIT/KREDIT

AKUNTANSI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

AKUNTANSI SEBAGAI SUMBER INFORMASI
A.DEFINISI AKUNTANSI.
Akuntansi dapat didefinisikan dari dua sudutpandang,
yaitu dari sudut pemakaiannya dan dari sudut proses
kegiatannya.
Dari sudut pemakaiannya, akuntansi didefinisikan
sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi
tentang yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
suatu organisasi.
Dari sudut proses kegiatannya, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data
keuangan suatu organisasi.

B.PROSES AKUNTANSI
Aktivitas akuntansi merupakan suatu seni yang
berlandaskan pada suatu kerangka prinsip-prinsip
tertentu. Prinsip-prinsip tersebut merupakan dasar
yang berhubungan erat dengan fungsi-fungsi akuntansi
dan mengatur praktik-praktik akuntansi.
Fungsi-fungsi tersebut dapat kita lihat
pada bagan berikut.





















C.KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
harus berkualitas agar dapat digunakan oleh pemakai
informasi akuntansi, baik pihak internal maupun
eksternal. Informasi yang berkualitas, diantaranya
memenuhi empat syarat pokok, yaitu :
1.Dapat dipahami (Understandability)
2.Relevan (Relevance)
3.Keandalan (Reliability)
4.Dapat diperbandingkan (Comparability).

D.KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses
pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari semua
transaksi keuangan yang terjadi dari tahun buku yang
bersangkutan. Laporan keuangan dibuat manajemen dengan
tujuan untuk memberikan informasi keuangan yang dibebankan
kepadanya oleh para pemilik perusahaan (owner) dan
pihak luar yang membutuhkannya.
Pemakai jasa akuntansi tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:
1.Manajer
2.Pemilik perusahaan/Investor
3.Bank/Kreditur
4.Pemerintah
5.Serikat Kerja.

E.BIDANG GARAPAN AKUNTANSI
Dalam perkembangan selanjutnya saat ini telah
banyak lagi dikenal bidang-bidang akuntansi
antara lain:
1.Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
2.Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Investigation)
3.Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
4.Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
5.Akuntansi Pendidikan (Budgetary Instruction/Education)
6.Sistem Akuntansi (Accounting System)
7.Akuntansi Sosial (Social Accounting)
8.Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting).
Sebetulnya masih banyak lagi bidang-bidang akuntansi
lainnya yang belum disebutkan. Namun demikian contoh
tersebut sudah menunjukkan bahwa bidang akuntansi
banyak ragamnya.

F.PROFESI AKUNTANSI
Akuntan adalah seseorang yang melaksanakan pekerjaan
jasa akuntansi sesuai dengan ketentuan Undang Undang
Nomor 34 tahun 1954 tentang jabatan akuntan.
Di Indonesia, penggunaan gelar akuntan ditegaskan melalui
undang-undang tersebut di atas, dan mereka yang mempunyai
ijazah akuntan harus mendaftarkan namanya pada
Departemen Keuangan, sesudah itu barulah mereka dapat
disebut sebagai Akuntan. Para akuntan di Indonesia
bergabung dalam wadah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Profesi Akuntan di masyarakat dapat digolongkan
menjadi 4 (empat), yaitu :
1.Akuntan Publik
2.Akuntan Manajemen
3.Akuntan Pemerintah
4.Akuntan Pendidik.

G.ETIKA PROFESI AKUNTAN
Untuk menilai kinerja seorang akuntan dalam melaksanakan kegiatannya secara standar telah diatur dalam kode etika profesi (code of professional ethics) yang disusun oleh organisasi profesi akuntan, seperti : American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) dan oleh lembaga pemerintah, seperti Dewan Akuntan Negara Bagian dan Komisi Surat Berharga dan Bursa (The Securities and Exchange Commission).
Tujuan kode etik profesi ini adalah untuk memberikan jaminan mutu dan kejujuran jasa yang diberikan profesi akuntan publik.

BUKU BESAR

BUKU BESAR (LEDGER)
STANDAR KOMPETENSI:
5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.

KOMPETENSI DASAR :
5.5 Melakukan posting dari jurnal ke buku besar

INDIKATOR :
Memindahbukukan (posting) jurnal ke buku besar.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat memindahbukukan (posting) jurnal ke buku besar.

A.PENGERTIAN
Proses pemindahan catatan berupa data angka
(jumlah)dalam jurnal ke dalam akun buku besar.
Posting dilakukan untuk setiap transaksi yang
telah tercatat pada jurnal, sesuai dengan
tanggal berlangsungnya transaksi tersebut.

B.BENTUK BUKU BESAR
Bentuk akun yang biasa digunakan untuk
memindahbukukan transaksi perusahaan yang
telah dicatat ke dalam jurnal ada empat
yaitu :
a.Bentuk T
b.Bentuk dua kolom
c.Bentuk tigakolom
d.Bentuk empat kolom.